Seekor Ikan Paus yang besar sedang berenang sendirian di lautan yang sangat luas. Dia berenang mengarungi lautan mencari ikan-ikan untuk mengganjal perutnya yang terasa lapar. Akan tetapi, setelah berenang kesana kemari, ikan-ikan seperti menghilang dari penglihatannya. Tidak ada satu pun ikan yang bisa dimakannya.

Tiba-tiba, lautan terasa bergejolak. Ombak besar mulai mengombang-ambingkan air laut di samudera yang luas itu. Angin topan pun menderu-deru dan bertiup dengan kencang. Badai besar sudah terjadi! Aneh, padahal sebelumnya laut begitu tenang. Ikan paus itu bertanya-tanya sendiri.
Mungkin karena akan terjadi badai itu pula lah, ikan-ikan tidak terlihat. Ikan-ikan itu mungkin sudah berlarian mencari tempat aman agar terhindar dari amukan badai.

Badai masih menderu-deru di atas permukaan laut. Ombak dan gelombang besar bergulung-gulung. Sang Ikan Paus itu bingung harus berenang kemana sekarang? Dengan badai seperti ini, Ikan Paus itu mendapatkan wahyu dari Allah Swt. Penguasa seluruh jagat raya dan isi nya untuk menelan seorang manusia yang akan melompat dari sebuah perahu. Orang tersebut harus ditelan bulat-bulat dan disimpan dalam perutnya. Setelah beberapa lama, orang itu harus dikembalikan dalam keadaan utuh seperti sediakala pada saat yang ditentukan nanti.

Tak lama kemudian, Ikan Paus itu melihat seorang manusia yang sedang terombang-ambing dalam gelombang laut yang sedang mengamuk. Ikan Paus itu tidak tahu mengapa ada seorang laki-laki yang melompat dari sebuah perahu ke dalam lautan gelombang yang sedang bergejolak. Paus itu hanya melaksanakan perintah Allah Swt. untuk menelan lelaki itu bulat-bulat. Paus itu berenang mendekati laki-laki yang terombang-ambing ombak. Hap! Dengan mulutnya yang besar, Paus itu memasukkan laki-laki itu ke mulutnya dan langsung menelannya.

Setelah menelan laki-laki itu, Ikan Paus segera berenang kembali ke dasar lautan. Keanehan pun terjadi lagi. Tiba-tiba saja, Paus itu merasa perutnya kenyang dan akhirnya tertidur di dasar lautan. Ketika bangun, Paus itu merasa heran, karena banyak sekali ikan yang berada di sekitarnya.
"Hei, sedang apa kalian disini?" tanya Paus dengan heran. Tidak biasanya ikan-ikan itu mengelilinginya. "Apakah kalian tidak takut aku makan?"
Ikan-ikan itu langsung menjauh dan berpencar. Tak lama kemudian, mereka datang lagi mendekat dengan takut-takut.

"Hei, apakah aku sudah tidak menakutkan lagi bagi kalian?" tanya Paus itu lagi.
"Wahai Paus, tidakkah kamu merasa aneh dengan dirimu? Aku mendengar ada suara keluar dari dalam perutmu," kata salah satu ikan dari balik batu-batu karang.

Paus tertegun. "Suara?" Akhirnya, Paus terdiam dan mencoba mendengarkan ucapan ikan itu tadi. Beberapa hari ini, Paus tertidur dengan nyenyak sehingga tidak mendengar ada suara apapun dari perutnya. Lautan pun menjadi hening. Samar-samar terdengar suara orang yang sedang berdoa dan menyenandungkan ayat-ayat suci dengan merdunya.

Ternyata suara itu benar dari perutnya, apakah itu suara laki-laki yang sudah ditelannya beberapa hari yang lalu? Paus pun teringat wahyu yang diterimanya dari Tuhan Semesta Alam. Paus pun tenang kembali dan melaksanakan perintah itu dengan sebaik-baiknya.

Setelah berhari-hari, Allah Swt. memerintahkan Ikan Paus untuk memuntahkan kembali orang itu ke pantai. Ikan Paus pun menurutinya. Dia berenang ke permukaan laut. Laut tampak begitu tenang sekarang. Tidak ada badai yang menerpa seperti saat Paus menelan laki-laki itu. Setelah berenang mendekati bibir pantai, Paus memuntahkan kembali lelaki itu ke daratan. Lelaki itu sangat kurus dan lemah setelah terkurung dalam perutnya selama berhari-hari. Namun, atas izin Allah Swt. lelaki itu masih hidup meskipun dalam keadaan yang sangat lemah.

Setelah melihat laki-laki itu sudah mencapai daratan dengan selamat, Paus pun berenang kembali ke dasar laut dan meneruskan kembali hidupnya di lautan yang sangat luas. Paus merasa senang dan bahagia karena sudah terpilih oleh Allah Swt. untuk melaksanakan perintah-Nya.
Tahukah kalian, siapa lelaki yang ditelan oleh si Paus? Beliau adalah Nabi Yunus.

1 komentar:

Pages